Monday, June 25, 2018

Fakta dan Mitos tentang Pemerkosaan. 18+!!


Pemerkosaan adalah suatu tindakan kriminal berwatak seksual yang terjadi ketika seorang manusia (atau lebih) memaksa manusia lain untuk melakukan hubungan seksual dalam bentuk penetrasi vagina atau anus dengan penis, anggota tubuh lainnya seperti tangan, atau dengan benda-benda tertentu secara paksa baik dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
 - Wikipedia 

Saat ini sudah marak berbagai macam pemerkosaan dikalangan anak remaja ataupun orang dewasa sekalipun, kalo boleh jujur saya sangat benci dengan pelaku dan kasus pemerkosaan, karena sangat dan sangat merendahkan harga diri seorang wanita baik dari psikologis dan fisik.
Ketahuilah ada rumor mengatakan jika pelaku kasus perkosaan akan sering dibully oleh kawan tahanannya dengan cara yang sedikit tidak wajar dan menyakitkan, Contoh : Anus (Lubang Bokong) dan Mr P nya akan diolesi balsam.


Itu rumor yg saya sering dengar dari teman - teman dan mantan narapidana narapidana yang pernah saya temui.

Pemerkosaan atau kekerasan seksual adalah salah satu hal terburuk dan terberat yang dapat dialami manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Selain luka fisik, korban pemerkosaan membawa luka batin yang membutuhkan waktu untuk sembuh.
Kondisi, dampak, dan tantangan yang dihadapi tiap korban pemerkosaan berbeda satu sama lain. 

Umumnya korban akan merasa takut, cemas, panik dan syok. Para korban pemerkosaan, kerap kali kehilangan kepercayaan diri dan merasa bersalah. Tak jarang korban pemerkosaan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.
Pada banyak kasus pemerkosaan, sebagian besar korban enggan untuk menceritakan hal yang dialaminya. 
Mereka enggan untuk menceritakannya karena berbagai macam alasan, mulai dari merasa malu, kurang percaya terhadap pendengar, takut akan adanya pembalasan, hingga takut tidak dipercaya akan apa yang diceritakannya.Tak jarang, akhirnya beban psikologis dan fisik harus ditanggung sendiri oleh korban.



(-)Mitos: Jika korban perkosaan tidak melawan atau menolak penyerang, itu bukan pemerkosaan. 

{+)Fakta: Pemerkosa memiliki kekuasaan atau kendali atas korban sehingga mereka dapat membuat metode untuk membuat korban menyerah pada keinginan mereka dan ini termasuk pemaksaan, ancaman, dan manipulasi. Banyak korban perkosaan tidak melawan karena mereka takut terluka atau bahkan tewas, sementara yang lain hanya merasa dipaksa untuk bekerja sama. Kadang, pemerkosa memakai alkohol dan obat-obatan untuk melumpuhkan korbannya. 
 
Dampak fisik mungkin dapat sembuh dalam waktu lebih singkat. Namun dampak psikologis dapat membekas lebih lama. Peran keluarga, kerabat, dokter dan terapis, akan menjadi kunci dari kesembuhan dan ketenangan bagi mereka yang menjadi korban pemerkosaan.
Hormati Perempuan, itulah Lelaki Sejati
Source from FB Group

Created By SoraTemplates | Distributed By MyBloggerThemes